KEGIATAN KEMAH BUDAYA NASIONAL Polewali Mandar, Sulawesi Barat, 11-15 November 2012
Kemah Budaya Nasional (KBN) adalah kegiatan perkemahan yang bertujuan menanamkan nilai budaya Indonesia pada generasi muda, khususnya di anggota pramuka penggalang dengan materi kegiatan yang bersifat pengenalan dan pemahaman budaya dalam bentuk pengamatan budaya, atraksi, pemutaran film, pameran budaya, karnaval budaya, jelajah budaya, napak tilas kesejarahan, pentas seni, lomba kuliner, dan temu tokoh. Pelaksanaan Kemah Budaya Nasional dilakukan pada hari Minggu tanggal 11 November sampai dengan hari Kamis tanggal 15 November 2012, yang berlangsung selama 5 hari di Bumi Perkemahan H. Masdar Pasmar Polewali Mandar Sulawesi Barat.
1. Peserta
Peserta Kemah Budaya Nasional adalah pramuka tingkat penggalang dari utusan 33 provinsi seluruh Indonesia berjumlah 550 orang, terdiri dari peserta laki-laki dan peserta perempuan. Pramuka dari Kabupaten Polewali Mandar merupakan peserta terbanyak berjumlah 290 orang. Sedangkan dari masing-masing provinsi mengirimkan 6 peserta dan 1 Bindamping. Perwakilan dari Sumatera Selatan (Palembang) tidak dapat hadir untuk turut serta dalam kegiatan Kemah Budaya Nasional ini diganti dari DKI Jakarta. Sedangkan ada satu perserta dari Provinsi baru yaitu Kalimantan Utara mengirimkan perwakilannya.
Teknis kedatangan peserta ke lokasi perkemahan dipertimbangkan bahwa dari Bandara Makassar butuh perjalanan 5 jam menuju Polewali Mandar maka seluruh peserta datang pada tanggal 10 November 2012 kemudian menginap satu malam di Makassar yaitu di L.E.C (Lembaga Education Centre) milik Lanud Hasanuddin, dan tanggal 11 November jam 7.30 WITA rombongan peserta dari 32 Provinsi dengan menggunakan 10 bus, satu mobil truk khusus barang, 4 mobil roda empat (4 mobil roda empat lainnya stand by di Makassar untuk penjemputan tamu dari Jakarta), satu mobil pengawal berangkat dari L.E.C Makassar menuju Bumi Perkemahan Cadika H. Masdar Pasmar, Polewali Mandar Sulawesi Barat. Tiba di lokasi pukul 14.30 WITA di sambut oleh Bupati dan jajaran Pemkab Polewali Mandar.
2. Pembukaan
Kegiatan Kemah Budaya Nasional pada hari pelaksanaannya diawali dengan acara pembukaan. Acara pembukaan Kemah Budaya Nasional yang rencananya di buka oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan namun beliau berhalangan hadir maka acara pembukaan digantikan oleh Gubernur Sulawesi Barat, yang ceremonialnya mulai berlangsung pada pukul 8.30 WITA. Kedatangan Gubernur dan Rombongan ke lokasi pembukaan upacara di Lapangan Pancasila disambut dengan tarian khas daerah Mandar yaitu kuda menari (Saeyang Pattu’du) dan atraksi lainnya.
3. Materi
Kegiatan perkemahan budaya tersebut berusaha menampilkan materi yang bersifat pengenalan dan pemahaman budaya bagi peserta, dalam bentuk studi pengamatan budaya, atraksi, pemutaran film, dan pameran budaya.
- Studi pengamatan budaya
Studi pengamatan budaya, yakni mengamati masyarakat Mandar dengan berapa ketrampilan membuat gula aren, dan batik tenun Mandar sebagai wujud pengenalan dan pemahaman langsung budaya masyarakat tersebut. Untuk itu para peserta berusaha mendatangi lingkungan masyarakat Mandar guna memperoleh berbagai pengetahuan mengenai kehidupan masyarakat Mandar.
Dalam studi pengamatannya para peserta mengacu pada pedoman pembuatan modul unsur budaya yang diminati. Dalam arti para peserta dapat mengamati salah-satu unsur budaya yang diminatinya berdasarkan tiga pilihan yang ada, yakni sistem pengetahuan, sistem teknologi, sistem ekonomi. Untuk memudahkan dan terfokusnya pengamatan yang dilkukan para peserta, mereka dapat mengacu pada pedoman petunjuk lapangan yang terlampir dalam pedoman pembuatan modul unsur budaya tersebut. Guna memperoleh pandangan yang lebih luas lagi, selesai pengamatan lapangan para peserta mendiskusikan hasil pengamatannya itu dengan pembimbing dan nara sumber.
Pemberian materi dengan cara demikian berlangsung selama satu hari, yakni pada tanggal 13 November pukul 14.00 WITA s/d 16.00 WITA kunjungan ke tempat usaha seperti pembuatan tenun, sandeq, gula aren dan tambang untuk studi pengamatan di lapangan, dan selesai itu dilanjutkan dengan diskusi tentang hasil pengamatan di lapangan. Pada saat kegiatan itu para peserta terkesan cukup antusias, tercermin dari banyak yang bertanya dan banyak materi yang ditanyakan pada waktu studi pengamatan berlangsung. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dan diskusi, disusun peserta menjadi pedoman bahan ajaran untuk simulasi pengenalan budaya bagi pramuka tingkat siaga di wilayah masing-masing setelah para peserta kembali ke daerah asal mereka.
Atraksi
Setiap peserta Kemah Budaya Nasional menampilkan budayanya dalam bentuk
tarian, cerita rakyat, puisi, nyanyian daerah, peragaan baju adat dan lain-lain, yang bernuansa daerah masing-masing dimana peserta berasal. Dilakukan selama tiga hari berturut-turut pada waktu malam, yakni 12 s/d 14 November 2012.
Pada tanggal 12 November malam yang merupakan hari pertama kegiatan berjalan, diawali dengan penampilan kesenian adat Mandar dengan tradisi yang dimainkan oleh orang-orang yang sudah lanjut usia. Tampilan tersebut membuat suasana perkemahan menjadi ramai dengan musik dan banyaknya warga setempat yang datang menonton. Suasana semakin ramai dengan adanya tampilan beberapa atraksi budaya yang masing-masing mewakili daerahnya.
Secara bergantian peserta menampilkan budaya daerahnya, yang telah dipersiapkan dengan matang. Peserta yang tidak dapat tampil pada hari pertama dapat tampil pada hari berikutnya sesuai dengan jadwal atraksi yang telah ditentukan. Atraksi budaya yang ditampilkan itu mendapat sambutan meriah dari penonton. Tercermin dari antusias, senang dan puasnya mereka menyaksikannya. Para penonton atraksi budaya ini, selain masyarakat lingkungan setempat juga para peserta perkemahan tersebut.
Pemutaran film
Untuk menambah wawasan para peserta, ditayangkan pula pemutaran film budaya tentang kehidupan masyarakat dan kebudayaan. Seperti laskar pelangi dll, Film yang ditayangkan tersebut ternyata tidak hanya ditonton oleh para peserta, tetapi juga ditonton oleh masyarakat setempat. Bagi masyarakat setempat film yang ditayangkan itu bisa dianggap hiburan sekaligus dapat menambah dan membuka wawasan pengetahuannya.
Pameran Budaya
Dalam rangka mengenalkan kebudayaan fisik yang dimiliki masyarakat Mandar juga untuk menambah referensi para peserta, dipamerkan makanan-makanan tradisional, alat-alat tradisional yang biasa digunakan oleh masyarakat tersebut, serta literatur-literatur yang berkaitan dengan budaya suatu masyarakat.
Pameran budaya dengan menampilkan masakan-masakan tradisional digelar pada hari ke 2 dalam lokasi perkemahan, tanggal 13 s/d 15 November 2012 masakan tradisional itu diberikan secara gratis kepada peserta dan para pengunjung pameran.
Para peserta tidak hanya melakukan kegiatan berkaitan dengan substansi kebudayaan, tetapi juga kegiatan yang berkaitan dengan bakti kepada masyarakat. Dalam kegiatan bakti masyarakat, para peserta melakukan bersih lingkungan saat acara jelajah budaya di 3 situs bersejarah yaitu Makam Raja Todilaling, Masjid Kerajaan dan Bala Tau. Para peserta melakukan napak tilas tersebut sekaligus mengadakan bakti sosial di makam Raja Todilaling maupun Masjid Raja. Kegiatan bakti masyarakat dilakukan pada tanggal 14 November 2012 tersebut, cukup menyenangkan bagi para peserta maupun masyarakat disekitanya. Tercermin dari semangatnya para peserta beraktivitas, juga masyarakat setempat yang menerima dan menyambutnya dengan senang hati.
4. Penutupan
Acara penutupan Kemah Budaya Nasional berlangsung pada tanggal 15 November 2012. Pada acara penutupan tersebut, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Prof. Dr.dr. Azrul Azwar, MPH berkenan untuk menutup kegiatan Kemah Budaya Nasional dengan memberikan sambutan, dilanjutkan dengan pemberian Tiska dan Piagam Penghargaan serta pelepasan tanda peserta secara simbolis. Sebelum Ketua Kwarnas menutup acara, didahului dengan laporan selesainya pelaksanaan Kemah Budaya Nasional oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Polewali Mandar.
Selesai acara penutupan, para peserta Kemah Budaya Nasional bersiap-siap untuk meninggalkan lokasi perkemahan Cadika H.Masdar Pasmar Polewali Mandar, kembali rombongan peserta diberangkatkan dengan 10 bus, 8 mobil panitia, 1 mobil Ambulance dan 1 mobil pengawal menuju penginapan L.E.C Makassar menginap semalam baru besok paginya dipulangkan dari Bandara Hasanuddin Ujungpandang menuju daerah asal masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar